Desa Uko
Desa Uko merupakan desa yang berada di Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur. Sejarah Desa Uko dimulai pada tahun sebelum Indonesia merdeka. Desa Uko pada saat itu masih menjadi satu dengan kampung Prayon dan dipimpin kepala kampung yang bernama bapak Nenu yang dibentuk dan diangkat oleh Kolonial Belanda. Untuk mempermudah jalannya pemerintahan kampung maka pada tahun 1941 Kolonial Belanda memecah kampung Prayon menjadi dua yaitu Prayon dan Uko lama. Desa Uko pertama kali dipimpin oleh bapak Sadi, dan untuk saat ini tahun 2023 dipimpin oleh bapak Ali Maulana Dahrun. Nama Desa Uko diambil dari nama sungai yang berada di Desa Uko yaitu sungai Uko, yang mana sudah ada sejak zaman kerajaan Sadurangas.
Desa Uko terletak di lereng gunung yang subur, dikelilingi oleh hutan lebat dan sungai yang mengalir deras. Desa ini memiliki sejarah panjang sebagai pusat pertanian tradisional, dengan penduduk yang mayoritas menggantungkan hidup mereka pada pertanian dan perkebunan. Tanah yang subur dan iklim yang mendukung memungkinkan desa ini menghasilkan berbagai macam hasil pertanian, seperti padi, sayuran, dan buah-buahan.
Dalam hal kebudayaan, Desa Uko dikenal karena tradisi seni dan kerajinan tangan yang khas. Seni anyaman daun kelapa dan tenunan tangan merupakan keahlian yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Pameran seni dan kerajinan desa ini sering menarik wisatawan yang ingin mengalami keindahan dan keahlian lokal.